Mauritania terletak di daerah kering yang luas di Saharan dan merupakan negara dengan suhu tinggi sepanjang tahun serta curah hujan yang sangat sedikit. Oleh karena itu, perubahan musim lebih berkaitan dengan kehidupan pengembara dan acara keagamaan dibandingkan dengan suhu dan curah hujan. Berikut adalah penjelasan tentang musim dan acara budaya di Mauritania.
Musim Semi (Maret - Mei)
Ciri-ciri Iklim
- Suhu: Sering kali melebihi 30℃ di siang hari, sedikit lebih sejuk di malam hari
- Curah Hujan: Musim kering yang hampir tidak ada hujan berlanjut
- Ciri-ciri: Angin kering bertiup, dan badai pasir mudah terjadi
Acara Utama & Budaya
Bulan |
Acara |
Hubungan dengan isi/ciri iklim |
Maret |
Ramadan (bervariasi tergantung bulan) |
Bulan puasa di siang hari. Aktivitas terkonsentrasi pada malam hari untuk menghindari panas yang ekstrem. |
April |
Perpindahan daerah kering |
Karena kekeringan yang meningkat, para pengembara mulai berpindah untuk mencari sumber air. |
Mei |
Aktivitas pasar ternak |
Transaksi ternak dilakukan secara aktif sebelum masa kekeringan, mencerminkan aktivitas ekonomi yang dipengaruhi oleh perubahan musim. |
Musim Panas (Juni - Agustus)
Ciri-ciri Iklim
- Suhu: Hari-hari panas ekstrem dengan suhu di atas 40℃
- Curah Hujan: Musim hujan singkat dimulai di selatan setelah pertengahan Juli
- Ciri-ciri: Badai pasir sering terjadi, dan area selatan sementara kembali hijau
Acara Utama & Budaya
Bulan |
Acara |
Hubungan dengan isi/ciri iklim |
Juni |
Persiapan haji (berdasarkan kalender Hijriah) |
Dalam kondisi panas, para peziarah yang akan pergi ke Makkah (Haji) mulai mempersiapkan. |
Juli |
Festival tanda hujan |
Upacara meminta hujan dilakukan di daerah pertanian. |
Agustus |
Awal musim hujan (selatan) |
Dengan curah hujan singkat, rumput tumbuh dan para pengembara memindahkan ternak. |
Musim Gugur (September - November)
Ciri-ciri Iklim
- Suhu: Sedikit menurun, beralih ke periode yang lebih nyaman
- Curah Hujan: Musim hujan berlanjut hingga sekitar September, kemudian beralih ke musim kering setelah Oktober
- Ciri-ciri: Di daerah pertanian, periode panen berlangsung, dan penggembalaan ternak menjadi aktif
Acara Utama & Budaya
Bulan |
Acara |
Hubungan dengan isi/ciri iklim |
September |
Idul Adha |
Festival terbesar dalam Islam. Ada kebiasaan menyembelih ternak dan memberi hadiah. |
Oktober |
Panen kurma (kurma) |
Panen kurma mencapai puncaknya karena faktor kekeringan dan suhu tinggi. |
November |
Kembali para pengembara |
Setelah musim hujan berakhir, periode kembali ke daerah kering selesai. |
Musim Dingin (Desember - Februari)
Ciri-ciri Iklim
- Suhu: Hangat di siang hari (25-30℃), malam hari bisa menurun hingga sekitar 10℃
- Curah Hujan: Hampir tidak ada, musim kering
- Ciri-ciri: Periode yang paling nyaman, aktivitas di daerah perkotaan meningkat
Acara Utama & Budaya
Bulan |
Acara |
Hubungan dengan isi/ciri iklim |
Desember |
Hari Kemerdekaan Mauritania (28 November) |
Acara perayaan dilakukan di berbagai tempat seiring datangnya musim kering. |
Januari |
Perluasan pasar musim dingin |
Karena cuaca yang stabil, pasar besar dan pertemuan di berbagai kota diadakan. |
Februari |
Festival budaya |
Periode di mana pertunjukan musik, puisi, dan pakaian tradisional dilakukan. Iklim yang nyaman memudahkan berkumpul. |
Ringkasan Hubungan Acara Musim dan Iklim
Musim |
Ciri-ciri Iklim |
Contoh Acara Utama |
Musim Semi |
Kering, suhu tinggi, badai pasir |
Ramadan, perpindahan pengembara, pasar ternak |
Musim Panas |
Panas ekstrem, musim hujan di selatan, banyak badai pasir |
Persiapan haji, meminta hujan, awal penggembalaan |
Musim Gugur |
Akhir musim hujan, musim panen, iklim yang nyaman |
Idul Adha, panen kurma, kembalinya pengembara |
Musim Dingin |
Musim kering, siang yang hangat, malam yang sejuk |
Hari Kemerdekaan, pasar musim dingin, festival budaya |
Catatan Tambahan
- Musim di Mauritania dibedakan lebih oleh suhu dan tingkat kekeringan dibandingkan puruh hujan, dengan pengalaman musim yang berbeda di utara dan selatan.
- Pengaruh kehidupan pengembara menyebabkan perpindahan musim dan aktivitas pasar sangat terkait dengan budaya.
- Penting untuk dicatat bahwa perayaan yang berdasarkan kalender Islam (kalender Hijriah) tidak sesuai dengan kalender matahari dan waktu setiap tahunnya bergeser.
Acara musim di Mauritania sangat mencerminkan budaya yang lahir dari kebijaksanaan dan kepercayaan manusia yang hidup dalam lingkungan alam yang keras. Dalam siklus berulang musim kering dan hujan singkat, ritme pengembalaan, pertanian, dan agama terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari.