
Waktu Terkini di Bahasa Indonesia: Malawi
Budaya Waktu di Madagaskar
Budaya Waktu di Madagaskar
Semangat "Mora Mora"
Di Madagaskar, terdapat nilai budaya "Mora Mora" (perlahan, tidak terburu-buru) yang melekat, sehingga tindakan sehari-hari dilakukan dengan tempo yang santai.
Waktu Janji sebagai Patokan
Waktu yang dijadwalkan untuk rapat atau pertemuan sering kali dianggap sebagai “patokan,” dan adanya keterlambatan sedikit pada waktu mulai tidak menjadi masalah.
Ritme Kehidupan yang Sesuai dengan Matahari
Di banyak daerah, kecuali di perkotaan, banyak orang mengatur satu harinya sesuai dengan pergerakan matahari, aktif sejak pagi hari dan beristirahat saat matahari terbenam.
Nilai-Nilai Waktu di Madagaskar
Hidup Bersama Ritme Alam
Orang-orang sering menyesuaikan tindakan mereka dengan alam dan cuaca, dengan penekanan pada rasa waktu yang lebih didasarkan pada perubahan cahaya matahari dan suhu daripada jam.
Memprioritaskan Hubungan Manusia daripada Waktu
Ada pandangan yang kuat bahwa hubungan kepercayaan dan koneksi manusia lebih penting daripada ketepatan waktu.
Mengutamakan Ketelitian daripada Kecepatan
Sering kali, tindakan hati-hati dan perlahan dalam menjalankan sesuatu dihargai lebih dari efisiensi atau kecepatan, dan perasaan terburu-buru tidak disukai.
Hal-Hal yang Perlu Diketahui oleh Orang Asing saat Berlibur atau Tinggal di Madagaskar Terkait Waktu
Bertindak dengan Mempertimbangkan bahwa Segalanya Tidak Selalu Tepat Waktu
Bus, layanan, dan janji tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana, sehingga perencanaan dengan waktu ekstra sangat diperlukan.
Transportasi Umum dengan Jadwal Fleksibel
Bus lokal (seperti taksi bleu) umumnya tidak berangkat tepat waktu, melainkan berangkat setelah penumpang cukup banyak.
Jam Operasional Toko dan Fasilitas Rentan Berubah
Walaupun jam operasional dipajang secara resmi, sering kali tempat tersebut tutup lebih awal, sehingga pemeriksaan sebelumnya atau datang lebih awal dianjurkan.
Fakta Menarik tentang Waktu di Madagaskar
Sejarah Keberadaan "Dewa Waktu"
Beberapa suku di Madagaskar memiliki latar belakang budaya yang percaya pada dewa yang mengatur "waktu" di masa lalu, dengan nilai bahwa waktu dianggap sebagai sesuatu yang sakral.
Pernikahan yang Bisa Berlangsung Beberapa Hari
Acara tradisional seperti pernikahan sering kali tidak selesai dalam satu hari, tetapi berlangsung dengan santai selama beberapa hari.
Siaran Radio sebagai Patokan Waktu
Di luar kota, banyak orang yang tidak memiliki jam, dan mereka merasakan rasa waktu sehari-hari melalui berita atau lagu yang disiarkan oleh radio.