Di Suriname, perubahan musim tidak begitu jelas seperti di Jepang karena iklim tropis, tetapi untuk kemudahan, Maret hingga Mei dianggap sebagai "musim semi", Juni hingga Agustus sebagai "musim panas", September hingga November sebagai "musim gugur", dan Desember hingga Februari sebagai "musim dingin". Berikut adalah ringkasan hubungan antara karakteristik iklim utama dan budaya/acara.
Musim Semi (Maret–Mei)
Karakteristik Iklim
- Suhu: Rata-rata 26–30℃, panas dan lembap
- Curah Hujan: Maret adalah musim kemarau relatif, curah hujan meningkat dari April hingga Mei, dan akhir Mei dimulainya musim hujan besar
- Ciri-Ciri: Kelembapan meningkat, dan hijau hutan hujan tropis semakin pekat
Acara Utama & Budaya
Bulan |
Acara |
Konten & Hubungan dengan Iklim |
Maret |
Phagwah (Holi) |
Festival warna umat Hindu. Di akhir musim kemarau, saling melempar bubuk warna di luar ruangan |
April |
Paskah |
Perayaan Kristen. Ibadah di luar ruangan ketika cuaca relatif cerah sebelum masuk musim hujan |
Mei |
Hari Kedatangan Orang India |
Merayakan kedatangan imigran dari India. Tarian dan parade diadakan di tengah suasana hijau |
Mei |
Hari Buruh |
Hari libur nasional. Digelar acara dan pertemuan organisasi pekerja di luar ruangan |
Musim Panas (Juni–Agustus)
Karakteristik Iklim
- Suhu: Stabil pada 27–31℃
- Curah Hujan: Puncak musim hujan besar (Juni–Juli). Hujan petir dan hujan lebat lokal sering terjadi
- Ciri-Ciri: Risiko banjir akibat hujan, hari-hari dengan kelembapan mendekati 100%
Acara Utama & Budaya
Bulan |
Acara |
Konten & Hubungan dengan Iklim |
Juni |
Festival Leluhur (Acara Pribumi) |
Tari dan ritual tradisional suku asli diadakan di desa kepala suku. Dihindari hujan dengan mengadakan di tempat berteduh |
Juli |
Keti Koti |
Hari peringatan pembebasan budak (1 Juli). Konser dan tarian diadakan meriah meskipun musim hujan besar |
Agustus |
Hari Maroon |
Festival budaya komunitas Maroon (10 Agustus). Tersedia stan musik etnis dan makanan tradisional |
Musim Gugur (September–November)
Karakteristik Iklim
- Suhu: Stabil antara 26–30℃
- Curah Hujan: Akhir musim hujan besar (September), setelah itu musim kemarau pendek. Musim hujan ringan dimulai pada bulan November
- Ciri-Ciri: Frekuensi hujan berkurang, semakin banyak hari yang nyaman
Acara Utama & Budaya
Bulan |
Acara |
Konten & Hubungan dengan Iklim |
Oktober |
Diwali |
Festival cahaya umat Hindu. Lampu dan kembang api dinikmati di luar ruangan saat cerah di musim kemarau |
November |
Hari Kemerdekaan (Savaday) |
25 November. Pengibaran bendera dan parade. Dilaksanakan di pusat kota dengan menghindari musim hujan ringan tengah bulan November |
Musim Dingin (Desember–Februari)
Karakteristik Iklim
- Suhu: Sedikit lebih rendah, antara 25–29℃
- Curah Hujan: Setelah musim hujan ringan (November–Januari), musim kemarau masuk pada Februari
- Ciri-Ciri: Curah hujan relatif sedikit, sinar matahari tropis kuat
Acara Utama & Budaya
Bulan |
Acara |
Konten & Hubungan dengan Iklim |
Desember |
Natal |
Perayaan Kristen. Memanfaatkan hari cerah sebelum musim kemarau untuk misa dan pasar di luar ruangan |
Januari |
Tahun Baru |
Pertunjukan kembang api dan acara musik. Meskipun pada musim hujan ringan, sering kali ada hari yang relatif kering di malam hari |
Februari |
Karnaval |
Karnaval budaya Karibia. Bertepatan dengan awal musim kemarau, parade dan konser diadakan secara meriah |
Ringkasan Hubungan Antara Acara Musiman dan Iklim
Musim |
Karakteristik Iklim |
Contoh Acara Utama |
Musim Semi |
Peralihan dari musim kemarau ke musim hujan besar, panas dan lembap |
Phagwah, Paskah, Hari Kedatangan Orang India |
Musim Panas |
Puncak musim hujan besar, risiko petir dan banjir |
Keti Koti, Hari Maroon |
Musim Gugur |
Akhir musim hujan & musim kemarau pendek, suhu tinggi mantap |
Diwali, Hari Kemerdekaan (Savaday) |
Musim Dingin |
Masuknya musim kemarau setelah musim hujan ringan, suhu sedikit lebih sejuk |
Natal, Tahun Baru, Karnaval |
Catatan Tambahan
- Suriname memiliki iklim hutan hujan tropis, sehingga pembagian musim lebih umum dilakukan dengan mengacu pada musim hujan dan musim kemarau.
- Sebagai negara multietnis, berbagai festival dari budaya Hindu, Kristen, dan Afrika diadakan sepanjang tahun.
- Karena ada risiko banjir sungai dan genangan jalan saat musim hujan, waktu penyelenggaraan acara sangat dipengaruhi oleh cuaca.
- Pada musim kemarau, acara luar ruangan terkonsentrasi memanfaatkan cuaca yang nyaman.
Setiap aspek budaya dan acara berkembang dengan mempertimbangkan karakteristik iklim sesuai musim.